Kota penghasil Tembakau ini berada di kawasan dataran tinggi dengan ketinggian mulai dari 500 hingga 1450 Mdpl dengan dua puncak gunung yang tinggi yaitu gunung sindoro (3153mdpl) dan Sumbing (3337mdpl). Berada dikawasan dataran tinggi, kabupaten Temanggung memang terasa sangat nyaman untuk tempat tingga dan bahkan wisata alam. Suhu dikabupaten Temanggung sekitar 22 hingga 23,6 derajat cecius. Isa dibilang memang cukup dingin terutama dikawasan lereng dan perbukitan.
Akan tetapi, jika dirasakan, hawa udara diwilayah kabupaten Temanggung dahulu dengan sekarang sudah jauh berbeda. Suhu di Temanggung terasa ebih panas. Diperkirakan suhu temanggung naik sekitar 4 sampai 5 derajat celcius sejak tahun 2000. Bahkan pada musim kemarau, suhu di Temanggung bisa mencapai lebih dari 30derajat celcius.
Semakin panasnnya suhu di kabupaten Temanggung disebabkan oleh banyak faktor, selain efek Pemanasan Global yang melanda Bumi, juga faktor-faktor pencemaran lokal di wilayah Temanggung seperti semakin parahnnya kondisi Hutan tertutup di Wilayah ini, juga disebabkan semakin banyaknya pencemaran udara yang dihasilkan mulai dari asap kendaraan hingga industri-industri terutama industri kayu lapis yang semakin banyak berdiri kokoh di kawasan ini.

Kebakaran hutan dan penebangan liar menjadi aktor utama penyebab rusaknnya hutan di kawasan temanggung. Diperkirakan sekitar 1000hektar hutan di Temanggung menghilang tiap tahunnya akibat kebakaran hutan dan penebangan hutan yang semakin liar. Terakhir kebakaran hutan terjadi pada awaL tahun 2013 lau di ereng timur gunung Sumbing. Selain itu penebangan secara liar diwilayah perbukitan yang mengeilingi kabupaten Temanggung mulai dari wilayah kecamatan Pringsurat di Timur, kecamatan Keloran, Kandangan, Gemawang, Jumo, Bejen dan Candiroto di wilayah utara, juga di kecamatan Ngadirejo, Tretep, dan Wonoboyo di wilayah barat semakin banyak dan liar. Hal ini dibuktikan dengan tiap harinya terdapat lebih dari 10 truck pengangkut kayu melintas da jalan raya Temanggung.
Selain itu, saat ini terdapat lebih dari 10 Industri pengolahan kayu lapis berdiri di wilayah kabupaten Temanggung. Semakin banyaknnya Industri Kayu apis diwilayah ini tidak lepas karena faktor lokasi yang strategis Kabupaten Temanggung yang berada di persilangan wilayah anatara Semarang, Jogja, dan Purwokerto sehinnga akses menuju kota-kota besa tersebut terutama Semarang untuk pengiriman hasil produksi juga sangat mudah dan dekat. Hal ini membuat jumah pencemaran udara di Temanggung juga meningkat. Masih mudahnnya perijinan pendirian Industri disini, juga faktor lokasi, wilayah dan tempat di wilayah ini yang masih sangat perawan untuk didirikan Industri juga menyebabkan semakin banyaknnya berdirinnya Industri Kayu Lapis di wilayah ini. Ditambah faktor pencemar lain seperti jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat dan semakin sedikitnya lahan hijau di Temanggung membuat udara Temanggung semakin Panas.


(Ardi wijanarko)
sumber link
2. http://www.bumn.go.id/perhutani/publikasi/berita/4-500-ha-lahan-hutan-di-temanggung-terdegradasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar